Rabu, 17 Oktober 2007

Memilih Rujukan Tulisan

Menulis dapat berangkat dari angan-angan, keinginan, kerinduan untuk mengkomunikasikan gagasan, atau melaporkan suatu temuan. Laporan suatu temuan ini dapat ditulis secara populer, atau secara ilmiah tergantung kesempatan atau gaya penulis. Keduanya ada untung dan ruginya. Pertama, kalau sesuatu gagasan atau temuan ditulis secara populer, tentu harus dipikirkan siapa yang akan membaca, dan apa harapan yang diinginkan. Dalam menulis populer perlu dipilih bahasa yang sederhana, lugas dan runtut, tidak berbelit-belit, atau dengan logika yang dapat dicerna oleh pembaca yang dituju. Judul tulisan biasanya diangkat sesuai dengan pokok pikiran yang akan diutarakan.

Tulisan bentuk kedua adalah tulisan “ilmiah“ yang biasanya disajikan oleh para peneliti atau para pakar yang ingin menyampaikan gagasannya secara analitis, sintetis dan metodologis. Sasaran tulisan ini memang agak terbatas pembaca yang ingin memperluas cakrawala dalam salah satu bidang. Kedua jenis tulisan tersebut memerlukan rujukan yang terkait dan terpercaya, bukan sembarang rujukan dapat dipergunakan sebagai sumber.

Ada beberapa kriteria rujukan yang perlu diperhatikan natara lain:

Tertulis dan dapat diakses secara terbuka. Apabila berasal dari sumber tertentu, misalnya bank, atau dinas rahasia, penulis harus dapat menunjukan kode sumbernya secara tepat dan valid.
Tulisan harus ditulis oleh orang yang memiliki kepakaran atau pengalaman dalam bidang yang ditulis. Semua orang dapat menulis apa saja dimana saja, tetapi untuk dapat dijadikan rujukan suatu tulisan seorang penulis harus selektif. Seorang penjelajah, atau petualang dapat menulis apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Datanya valid dan mungkin lengkap. Tulisannya dapat menjadi rujukan, tetapi ada untuk membuat tulisan ilmiah, seperti skripsi, tesis dan disertasi, banyak orang yang tidak dapat menerima, terutama mereka para ilmuwan, mereka menyangsikan tulisan koran atau berita tidak dapat dipakai sebagai rujukan. Barangkali datanya dapat diadopsi dan dapat dipergunakan sebagai bukti suatu kejadian atau suatu tindakan, misalnya data uang mantan Presiden Suharto di luar negeri, yang disinyalir oleh majalaj Time, tetapi analisisnya perlu dicermati mungkin kurang sesuai dengan teori yang diakui oleh para pakar terkait pada saat tulisan tersebut dipublikasikan.
Dalam merujuk karya tulis dari media maya (internet) juga harus teliti karena tidak semua yang ditulis dimedia tersebut berbobot.
Tulisan yang disajikan dalam jurnal ilmiah umumnya dapat dirujuk, karena telah mengalami seleksi yang cukup sistematis, dan biasanya tulisan dalam jurnal merupakan laporan penelitian yang dikerjakan oleh seorang pakar.
Dokumen yang bersifat implementasi dari suatu teori, konsep, misalnya peraturan, undang-undang, dan sejenisnya dapat dirujuk sejauh untuk melengkapi implemtasi suatu teori, tetapi tidak dapat dijadikan landasan analisis atau landasan teori.
Untuk dapat menulis dengan cepat dan baik seharusnya rujukan tersebut telah dipelajari dan dikuasi, sehingga analisis dan memeahan masalah dapat tuntas.
SELAMAT HARI RAYA

Minggu, 09 September 2007

Bagaimana Mahasiswa Memilih Judul Tulisan Ilmiah - 1

Tulisan ilmiah berbeda dengan tulisan populer. Perbedaan tersebut terutama terletak pada masalah, metode dan dasar acuan yang dipergunakan serta ksignifikansi kegunaannya. Biasanya mahasiswa memilih judul tulisan ilmiah berangkat dari angan-angan, kegemaran atau keinginan orang lain. Cara ini dapat dilakukan dengan cepat dan baik apabila penulis telah memiliki pengalaman, pengetahuan data, dan referensi yang cukup tentang masalah yang akan ditulis. Apabila penulis belum memiliki referensi yang cukup, maka dalam uraian selanjutnya penulis akan mengkami kesulitan untuk membuat uraian atau analisis yang tepat. Berdasarkan pengalaman dalam membimbing mahasiswa maka seorang mahasiswa atau penulis yang telah memiliki acuan dan data yang cukup dalam bidang akan ditulis akan sangat membantu dan mudah untuk menyelesaikan tulisannya.

Dalam memilih metode para mahasiswa umumnya terjebak pada keinginan untuk menghindari metodologi yang mereka tidak menguasainya, atau memilih metode seadanya, misalnya memilih metode naturalis, padahal dia belum mempelajari dengan benar apa yang dimaksud dengan metode naturalis atau yang sering disebut metode 'kualitative'. Memilih metode erat kaitannya dengan masalah tujuan, dan teknik analisis yang akan dipergunakan. Dengan perkataan lain metode penelitian ditentukan setelah judul, masalah, dan tujuan landasan teoritis dirumuskan secara mantap.
Selamat datang di blog Komunikasi Ilmiah saya,

Blog ini berisikan tentang dasar-dasar penelitian ilmiah dan artikel hasil penelitian.

Selamat menikmati,

Dewanto